Tetesan Rezeki Minyak Atsiri Merubah Nasib Anak Buruh Tani
Sahabat, di sesi kisah sukses kali ini, saya akan membagikan sebuah kisah menarik dari seorang anak buruh tani yang berjuang untuk merubah perekonomian keluarganya, dari yang serba tidak bekecukupuan hingga akhirnya mendapatkan tetesan rezeki dari minyak asiri atau yang lebih di kenal oleh dunia dengan sebutan Essential Oil.
Anak buruh Tani tersebut bernama Khafidzh Nasrullah dari desa Ngargosari, Kendal, Jawa Tengah. Yang namanya sudah sering masuk media massa atau media online sebagai salah satu pengusaha muda yang sukses dengan omzet miliaran rupiah perbulannya.
Kali ini kita tidak akan membahas kisah suksesnya, melainkan bagamana proses seorang Khafizdh Nasrullah menjadi seorang yang sukes dari seorang anak buruh tani bisa menjadi seorang pengusaha muda yang sukses.
Bagaimana kisahnya? mari kita simak ulasannya di bawah ini
Anak buruh Tani tersebut bernama Khafidzh Nasrullah dari desa Ngargosari, Kendal, Jawa Tengah. Yang namanya sudah sering masuk media massa atau media online sebagai salah satu pengusaha muda yang sukses dengan omzet miliaran rupiah perbulannya.
Kali ini kita tidak akan membahas kisah suksesnya, melainkan bagamana proses seorang Khafizdh Nasrullah menjadi seorang yang sukes dari seorang anak buruh tani bisa menjadi seorang pengusaha muda yang sukses.
Bagaimana kisahnya? mari kita simak ulasannya di bawah ini
Kesulitan Kesulitan Hidup Yang Di Hadapi
Seperti saya jelaskan sedikit di atas, Khafidzh Nasrullah berasal dari keluarga tidak mampu yakni hanya seorang anak buruh tani, sehingga banyak sekali kesulitan hidup yang ia jalani bersama keluarganya.
Dimana kesulitan hidup yang ia jalani sampai kepada tahap sering makan tidak ada lauknya atau hanya makan dengan lauk garam di kehidupannya. Hmm, ceritanya tak jauh berbeda dengan kisah sukses bos rocket chicken yang merupakan mantan cleaning service.
Tidak sampai disitu saja.
Ketika khapidzh sudah lulus SMA, sebenarnya dia sudah tidak berniat untuk melanjutkan ke jenajang perguruan tinggi, karena kondisi orang tuanya yang tidak memiliki biaya, namun karena saat itu dia mendapatkan beasasiswa untuk melanjutkan kuliah di universitas negeri.
Akhirnya dia memberanikan diri untuk mendaftar di UIN Yogyakarta dengan pertimbangan biaya yang rendah sehingga bisa menyeimbangkan dengan kebutuhan hidup sehari hari.
Namun malang nasibnya, setelah dia dinyatakan di terima di UIN, ternyata beasiswa yang akan di dapatkan ternyata di batalkan.
Namun karena merasa sudah terlanjur basah dan sayang untuk melewatkan kesempatan kuliah di perguruan tinggi, akhirnya khafidz bertekad untuk melanjutkan kuliahnya, dengan meminta surat keterangan tidak mampu dari pemerintah setempat akhirnya dia bisa mencicil biaya daftar ulang di kampusnya.
Dengan uang yang terbatas, Khadidzh tidak mampu untuk menyewa kost sehingga harus sering tidur dari mesjid ke mesjid karena sering mengalami pengusiran, sampai akhirnya ada seorang teman yang mau mengajaknya untuk tinggal di kostannya.
Dari situ khafidz Nasrullah selalu memutar otak bagaimana caranya bertahan hidup sambil kuliah agar tidak menyusahkan orang tuanya, dari mulai bekerja kasar hingga membuka usaha angkriangan dengan modal pinjam dari temannya.
Dari usaha angkringan ini di sempat mendapatkan penghasilan yang lumayan dan mampu membiaya kuliahnya, namun naas tak lama berselang gerobak angkringannya hilang di curi orang.
Awal Titik Balik Kesuksesannya
Khafidz Nasullah ketika di wawancara oleh cnn indonesia |
Baca juga :
Listiarso Wastuargo
Jenuh dengan aktifitas perkuliahan, akhirnya di memutuskan untuk pulang ke kampung halamannnya di kendal.
Nah di sinilah titik balik kesuksesanya dimulai, berkat insting bisnisnya yang terasah selama masa kuliah, dia melihat suatu peluang emas yang ada di kampung halamannya yang merupkan area perkebunan cengkeh yang sangat luas
Dimana disana ada banyak sekali daun daun cengkeh yang berhamburan yang belum di manfaatkan secara maksimal, karena memang belum banyak masyarakat yang tahu bahwa daun cengkeh merupakan salah satu bahan untuk pembuatan minyak atsiri.
Meskipun ada yang membuat minyak atsiri di sana, namun masyakat hanya menyebutkan sebagai minyak cengkeh bukan minyak atsiri unkap hapidz.
Dari sinilah dia mantap untuk memulai usaha minyak atsiri dan mulai mengadakan riset perencannan usaha kurang lebih selama satu tahun baik riset secara online atau survei langsung ketempat tempat penyulingan minyak atsiri,
Hinga dia dapatkan Angka Rp. 80 juta untuk bisa memulai bisnis minyak atsiri ini
Baca juga :
Jenuh dengan aktifitas perkuliahan, akhirnya di memutuskan untuk pulang ke kampung halamannnya di kendal.
Nah di sinilah titik balik kesuksesanya dimulai, berkat insting bisnisnya yang terasah selama masa kuliah, dia melihat suatu peluang emas yang ada di kampung halamannya yang merupkan area perkebunan cengkeh yang sangat luas
Dimana disana ada banyak sekali daun daun cengkeh yang berhamburan yang belum di manfaatkan secara maksimal, karena memang belum banyak masyarakat yang tahu bahwa daun cengkeh merupakan salah satu bahan untuk pembuatan minyak atsiri.
Meskipun ada yang membuat minyak atsiri di sana, namun masyakat hanya menyebutkan sebagai minyak cengkeh bukan minyak atsiri unkap hapidz.
Dari sinilah dia mantap untuk memulai usaha minyak atsiri dan mulai mengadakan riset perencannan usaha kurang lebih selama satu tahun baik riset secara online atau survei langsung ketempat tempat penyulingan minyak atsiri,
Hinga dia dapatkan Angka Rp. 80 juta untuk bisa memulai bisnis minyak atsiri ini
Baca juga :
Sejarah Kaskus
Dari beberapa perusahaan yang dia kirimi email, akhirnya ada beberapa yang membalas. dan akhirnyapun minyak atsiri miliknya bisa menembus pasar international
Baca juga :
Perjuangan Mendapatkan Modal Usaha
Karena dia hanya berasal dari keluarga miskin, maka otomatis untuk mendapatkan modal usaha jalan satu satunya adalah dengan membuat proposal usaha dan mencari investor yang mau membiayai usahanya.
Kurang lebih puluhan proposal yang ia tawarkan kepada orang orang yang ia anggap memiliki modal untuk memulai usahanya, namun tak seorangpun yang mau memodalinya karena ketidak percayaan terhadap dirinya yang masih minim pengalaman.
Sampai akhirnya dia mengajukan prosposal kepada orang tua salah satu temannya dan akhirnya mau memodali dirinya untuk memulai usaha.
Akhirnya usaha minyak atsirinyapun dia mulai dan dalam jangka satu tahun usahnya mampu balik modal dan mempu mengembalkin modal usaha yang ia pinjam kepada orang tua temannya tersebut.
Pengembangan Usaha Hingga Menembus Pasar International
Karena usahanya berjalan lancar, dari awalnya yang hanya menjual ke tengkulak, akhirnya khafidz memutuskan untuk memrpoduksi minyak atsiri dengan brand sendiri yang ia beri nama Kendal Argo Atsiri
Keputusan yang sangat tepat tentunya dengan membuat brand sendiri maka pemasaran jauh lebih mudah untuk mengembangkannya dan harga jual yang lebih tinggi di bandingkan dengan hanya mejualnya ke tengkulak.
Hapidzpun berusaha menembus pasar internetional dengan cara menghubungi perusahaan luar negeri melalui email, dimana ada kurang leibh 150 perusahaan yang dia kirim email 1 persatu dengan menawarkan produk " kendal Argo Atsiri" milikinya.
Dari beberapa perusahaan yang dia kirimi email, akhirnya ada beberapa yang membalas. dan akhirnyapun minyak atsiri miliknya bisa menembus pasar international
Baca juga :