Muhammad Ali Akbar Taufani : Sukses Berbisnis Celana Jeans Meski Sempat Dilarang Orang Tua
Menghadapi dunia bisnis yang penuh ketidak pastian ini, memang banyak membuat para pengusaha pemula mengalami dilema di awal-awal mereka hendak terjun kedunia bisnis.
Seperti pemuda kelahiran Jakarta yang bernama Muhammad Ali Akbar Taufani ini, dia mengatakan kepada kompas.com bahwa diawal dia merintis usaha konvensi celana jeans dan jaketnya, dia sempat tidak mendapatkan dukungan dari orang tuanya, karena orang tuanya lebih mengingingkan Ali untuk lebih fokus untuk menyelesaikan kuliahnya di universitas AL-Azhar.
Sedangkan pada saat itu, bisa di bilang perjalanan kuliahnya tidak berjalan mulus karena pada saat itu judul skripsinya selalu ditolak oleh kampus berulang-ulangkali, sehingga membuatnya pusing tujuh keliling.
Kepusingannyapun memuncak, sehingga dari pada stres akhirnya di memutuskan untuk memulai usaha konveksi denimnya yang dia beri nama " Rumah Denim " tanpa sepengetahuan orang tuanya.
"kira kira pada saat saya memulai itu sekitar tahun 2010, dan hanya memulai bisnis konveksi saya dari internet melalui salah satu forum populer di indonesia yakni kaskus" .
Namun karena potensi bagus akhirnya ali memutuskan untuk mulai menjauh dari lingkungan kampus dan memutuskan untuk fokus mengembangkan bisnisnya dengan membuka satu outlet di sekitaran pamulang, tanggerang selatan, tepatnya pada tahun 2012 dengan bekerja sama hanya dengan satu orang penjahit saja.
Dan sampai ali membuka tokopun orang tuanya masih belum mengetahui, ungkap ali, bahkan selama dua bulan dia sampai tinggal di outletnya tersebut,sambil melayani pesanan pelanggan yang dilakukan sendirian.
Hingga suatu ketika akhirnya bisnisnypun tercium oleh orang tuanya, dan orang tuanyapun pasrah mau meneruskan kuliahnya atau tidak.
Dari sini diapun mulai semangat mengembangkan bisnisnya dan tetap menyelesaikan kuliahnya, meskipun baru selesai pada tahun 2015.
Baca juga : Yasa Singgih
Namun pengorbanan dan kerja keras ali tidak berakhir sia-sia karena saat ini dia sudah memilki beberapa gerai "Rumah Denim" di beberapa lokasi seperti mall gandaria city, jakarta selatan, binaro hingga bekasi, dimana onsep keseluruhannya bisa mencapai RP.180 s/d Rp.350 juta per bulan.
Dimana penjualan normal ( bukan hari besar dan hari raya ) bisa mencapai 1000 s/d 3000 pcs dan kalau hari besar bisa mencapai 5000 pcs, dan untuk produksi brand orang atau untuk partai besar bisa sampai dengan puluhan ribu celana.
Nah, dari kisah suksess Ali Akbar di atas tentu kita dapat mengambil pelajaran bahwa. kalau kita ada keingin untuk berbisnis maka lakukanlah dan janganlah mudah menyerah apapun rintangannya.
Karena orang lain hanya akan mengakui kita disaat kita sudah berhasil, bukan di saat kita sedang berporses apalgi jika kita menyerah.
Seperti pemuda kelahiran Jakarta yang bernama Muhammad Ali Akbar Taufani ini, dia mengatakan kepada kompas.com bahwa diawal dia merintis usaha konvensi celana jeans dan jaketnya, dia sempat tidak mendapatkan dukungan dari orang tuanya, karena orang tuanya lebih mengingingkan Ali untuk lebih fokus untuk menyelesaikan kuliahnya di universitas AL-Azhar.
Sedangkan pada saat itu, bisa di bilang perjalanan kuliahnya tidak berjalan mulus karena pada saat itu judul skripsinya selalu ditolak oleh kampus berulang-ulangkali, sehingga membuatnya pusing tujuh keliling.
Kepusingannyapun memuncak, sehingga dari pada stres akhirnya di memutuskan untuk memulai usaha konveksi denimnya yang dia beri nama " Rumah Denim " tanpa sepengetahuan orang tuanya.
"kira kira pada saat saya memulai itu sekitar tahun 2010, dan hanya memulai bisnis konveksi saya dari internet melalui salah satu forum populer di indonesia yakni kaskus" .
Namun karena potensi bagus akhirnya ali memutuskan untuk mulai menjauh dari lingkungan kampus dan memutuskan untuk fokus mengembangkan bisnisnya dengan membuka satu outlet di sekitaran pamulang, tanggerang selatan, tepatnya pada tahun 2012 dengan bekerja sama hanya dengan satu orang penjahit saja.
Dan sampai ali membuka tokopun orang tuanya masih belum mengetahui, ungkap ali, bahkan selama dua bulan dia sampai tinggal di outletnya tersebut,sambil melayani pesanan pelanggan yang dilakukan sendirian.
Hingga suatu ketika akhirnya bisnisnypun tercium oleh orang tuanya, dan orang tuanyapun pasrah mau meneruskan kuliahnya atau tidak.
Dari sini diapun mulai semangat mengembangkan bisnisnya dan tetap menyelesaikan kuliahnya, meskipun baru selesai pada tahun 2015.
Baca juga : Yasa Singgih
Namun pengorbanan dan kerja keras ali tidak berakhir sia-sia karena saat ini dia sudah memilki beberapa gerai "Rumah Denim" di beberapa lokasi seperti mall gandaria city, jakarta selatan, binaro hingga bekasi, dimana onsep keseluruhannya bisa mencapai RP.180 s/d Rp.350 juta per bulan.
Dimana penjualan normal ( bukan hari besar dan hari raya ) bisa mencapai 1000 s/d 3000 pcs dan kalau hari besar bisa mencapai 5000 pcs, dan untuk produksi brand orang atau untuk partai besar bisa sampai dengan puluhan ribu celana.
Nah, dari kisah suksess Ali Akbar di atas tentu kita dapat mengambil pelajaran bahwa. kalau kita ada keingin untuk berbisnis maka lakukanlah dan janganlah mudah menyerah apapun rintangannya.
Karena orang lain hanya akan mengakui kita disaat kita sudah berhasil, bukan di saat kita sedang berporses apalgi jika kita menyerah.
Artikel Terkait : Kisah Pemilik Gojek