Kisah Pemilik Gojek : Lulusan Harvard Yang Tak Betah Kerja Kantoran
Kalau biasanya seorang lulusan universitas top, apalagi lulusan luar negeri seperti Harvard belomba-lomba untuk bekerja di kantor ataupun perusahaan yang top dan mapan
Tidak dengan Nadiem Makarim !!
Yupz,pemilik go-jek ini merasa tidak betah bekerja di kantor, meskipun pada saat itu jabatan yang dia pegang adalah Director e-commerce di salah satu perusahaan aplikasi belanja online
Alasannya sederhana " Saya tidak betah kerja di perusahaan orang lain.Saya ingin mengontrol takdir saya sendiri" ungkapnya
Namun dia bisa membuktikan keputusannya tidak salah, bebekal dari pengalamn kerja tersebut di mulai fokus mengembangkan gojek dan mengantarkannya menjadi salah satu pengusaha startup sukses pada tahun 2011
Dan hingga kini sudah memiliki sistem jaringan mobile app dan sudah di download 200.000 lebih oleh pengguna android
Tentu ini bisa menjadi kisah pengusaha sukses yang baik buat kita semua, bahwa bekerja itu tidak harus seumur hidup di perusahaan, namun kalo kita jeli dan bisa membaca peluang kita bisa menciptakan lapangan pekerjaan bagi orang lain
Apalagi bagi anda yang bependidikan tinggi, sudah selayaknya ilmu yang anda dapatkan lebih di kembangkan lagi untuk membangun sesuatu yang baru
Dan buat kita yang tidak memiliki pendidikan tinggipun jangna berkecil hati, karena juga banyak pengusaha sukses dengan background pendidikan yang kurang memadai seperti Wakdoyok seorang mantan buruh kasar yang sukses dengan bermodalkan penampilan yang jantan
Artikel terkait : Pemilik Traveloka
Nadiem Makarim bukan berasal dari latar belakang kuluarga seorang pengusaha, ayahnya sorang pengusaha yang berasal dari pekalongan dan ibunya bekerja di bidang non profit
Untuk pendidikan lulus SD di jakarta, SMA di singapura dan lulus S1 di Borwn University di america, Serta menyelesaikan MBA (Master Of Business Administration ) di Harvard University, yang passion utamanya di bidang social enterpreneurship
Setelah lulus dia menjadi manajement Consultant di McKinsey & Company selama tiga tahun, dari sinilah dia dapat pengalaman menangani permasalah berbagai permasalahan di berbagai sektor, termasuk bidang aplikasi
Di keluarganya hanya dia yang akitf di bidang enterpreneurship,namaun orang tuanya selalu mendukung asal usaha tersebut bisa membantu dan beguna bagi masyarakat indonesia
Walaupun lebih banyak hidup di luar negeri namun orang tuanya selalu menanamkan rasa nasionlasi yang tinggi terhadap indonesia
Baca juga : Danielle Brenstein
Apalagi bagi anda yang bependidikan tinggi, sudah selayaknya ilmu yang anda dapatkan lebih di kembangkan lagi untuk membangun sesuatu yang baru
Dan buat kita yang tidak memiliki pendidikan tinggipun jangna berkecil hati, karena juga banyak pengusaha sukses dengan background pendidikan yang kurang memadai seperti Wakdoyok seorang mantan buruh kasar yang sukses dengan bermodalkan penampilan yang jantan
Artikel terkait : Pemilik Traveloka
Mengenal lebih jauh Pemilik Go-Jek Ini ?
Image From: Youtube.com acara di hitam putih tans7 |
Untuk pendidikan lulus SD di jakarta, SMA di singapura dan lulus S1 di Borwn University di america, Serta menyelesaikan MBA (Master Of Business Administration ) di Harvard University, yang passion utamanya di bidang social enterpreneurship
Setelah lulus dia menjadi manajement Consultant di McKinsey & Company selama tiga tahun, dari sinilah dia dapat pengalaman menangani permasalah berbagai permasalahan di berbagai sektor, termasuk bidang aplikasi
Di keluarganya hanya dia yang akitf di bidang enterpreneurship,namaun orang tuanya selalu mendukung asal usaha tersebut bisa membantu dan beguna bagi masyarakat indonesia
Walaupun lebih banyak hidup di luar negeri namun orang tuanya selalu menanamkan rasa nasionlasi yang tinggi terhadap indonesia
Baca juga : Danielle Brenstein
Dari Mana Ide Mendirikan GO-Jek ?
Siapa yang menyangka berawal dari obrolanya dengan beberapa tukang ojek di jakarta yang sebagian besar waktunya di habiskan untuk menunggu penumpang, dari situ tercetus ide untuk membantu para ojek agar lebih produktif
Dan pada tahun 2011 terbentuk aplikasi go-jek yang bisa membantu para tukang ojek mendapatkan penumpang, dan membantu penumpang untuk mendapatkan ojek dengan mudah cukup dengan menekan smartphone saja
Sungguh merupakan contoh yang baik buat kita semua, di mana dari sebuah ide yang sederhana, bisa di realisasikan menjadi sebuah jasa bisnis yang bisa membantu orang banyak
baca juga : Yasa Singgih : Pengusaha Muda Yang Sukses Bermodalkan Pinjam Baju Di Tanah Abang
Perkembangan Startup Go-jek
Pada awalnya gojek melayani pesanan pelanggan melalui call center, yang mana jika ada pelanggan yang memesan ojek, operator call center akan menghubungi driver go-jek terdekat untuk menjemput pelanggan tersebut
Dimana fasilitas berupa smartphonepun di berikan oleh Nadiem untuk mintra ojeknya untuk sarana menerima panggilan jika ada pelanggan yang membutuhkan ojek, serta memberikan fasilitas full set keamanan berkendara yang berupa jaket dan helm SNI berwarna hijau yang betulisan Go-jek
Namun melihat pertumbahan pengguna smartphone di indonesia sangat pesat, nadiem bisa menangkap peluang tersebut dan mulai tercetus untuk membuat aplikasi mobile GO-jek
Dan Benar saja hingga sekarang Go-jek berkembang pesat berkat inovasi yang di lakukanya tersebut
Baca juga : Kenalan dengan laksita pradya paramitha
Pesan Yang Bisa Kita Ambil
Jangan pernah takut untuk memulai sesuatu yang baru meskipun itu harus ada pengorbanan yang harus kita bayarkan, karena kesuksesan adalah milik orang-orang yang berani mengambil keputusan dan berani mengambil resiko untuk memperjuangkan yang mereka inginkan
Belum ada orang yang sukses hanya bepangku tangan dan berdiam diri terhadap keadaan yang menimpanya, melainkan berani bangkit dan mengambil keputusan untuk melangkah menjadi lebih baik
Baca juga : Cerita sukses nanik soelistiowati